logo

Blog

N  Y  A  M  A  N

N Y A M A N

…Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
(Fil 2:6-7)

Pada bulan Augustus, 2006 Detlef Federsohn, umur 23 tahun, dilepas dari penjara Josefstadt di kota Wina, Austria, setelah dipenjara 2 tahun karena kasus pencurian. Satu jam setelah dia dilepas, polisi dipanggil ke penjara karena sipir penjara curiga ada napi yang berusaha kabur. Napi itu ada di atas atap penjara. Ternyata bukan ada napi yang mau kabur, tapi Detlef sedang berusaha masuk penjara lagi. Ketika ditanya, dia menjawab: “Hidup jauh lebih mudah di dalam penjara. Dapat makan, baju dicuciin, boleh nonton TV. Dalam penjara saya malah dapat lebih banyak daripada tinggal sama mama saya!”

Detlef bukan satu-satunya yang demikian. David Catalano dari Sisilia, Italia, diajukan kepengadilan karena kasus pencurian. Dia dihukum dengan cara yang unik: tinggal bersama para biarawan Ordo Kapusin. Para biarawan ini terkenal dengan cara hidup mereka yang sangat sederhana, bahkan susah. Mereka tidak mau memakai peralatan modern, tidak mau memiliki apa-apa, dan hidup dari meminta-minta. David tidak tahan. Dia kabur sampai dua kali, dan akhirnya minta dikirim ke penjara saja. Kata David: penjara masih lebih nyaman daripada biara.

David dan Detlef adalah contoh orang-orang yang mencari zona nyaman. Mereka lebih memilih kenyamanan daripada kebebasan. Lebih baik nyaman dalam penjara daripada bebas tapi tidak nyaman di luar penjara. Di penjara, napi tidak pusing dengan pembayaran air, listrik dan hutang. Makanan tersedia 3 kali sehari, tidak enak-enak amat tapi masih bisa dimakan (ini penjara luar negeri yah). TV juga ada; bisa berolah-raga; kemana-mana ada body-guard gratis.

Manusia adalah makhluk yang mencari kenyamanan. Kita suka dengan kenyamanan, terlena dengan kenyamanan.
Beberapa contoh zona nyaman: hanya mau bergaul dengan orang tertentu; atau hanya mau ke tempat tertentu; atau hanya mau makan makanan tertentu, dan apapun makanannya, minumnya harus teh yang itu…

Masalah dengan zona nyaman adalah sering kali dia berubah menjadi penjara. Dia mematikan kreatifitas dan potensi seseorang; bahkan zona nyaman sering kali menghalangi Tuhan memakai seseorang. Hampir semua tokoh Alkitab yang Tuhan pakai harus meninggalkan zona nyaman mereka.
Nuh harus melakukan sesuatu yang tidak pernah dia lakukan: membuat kapal (dan menjadi tertawaan tetangga-tetangga). Musa harus meninggalkan Mesir dan tinggal di gurun pasir. Yusuf harus meninggalkan rumah bapanya. Samuel harus terpisah dari mamanya. Daud menjadi pelarian selama puluhan tahun. Elisa meninggalkan usaha keluarga dan orang tua. Nehemiah meninggalkan jabatan tinggi. Ester mempertaruhkan nyawa untuk berbicara kepada raja. Para rasul kita meninggalkan pekerjaan mereka.
Dan Yesus meninggalkan sorga…

Di surga, Yesus memiliki jutaan pelayan berupa malaikat. Dia sangat amat kaya. Tetapi kata Alkitab, Dia meninggalkan semua itu dan turun ke dunia, menjelma menjadi manusia. Dan Dia yang begitu kaya telah mau menjadi miskin, bukan supaya Dia dan kita jadi sama-sama miskin, tetapi supaya kita yang miskin menjadi kaya seperti Dia.

Dia memilih untuk lahir di kandang, orang tua miskin (persembahan mereka di Bait Suci adalah burung merpati, bagiannya orang miskin), bangsa yang dibenci dimana-mana, hidup di daerah tandus, terkenal tapi banyak musuh, mati sengsara pada umur muda.
Dia tidak pernah mengeluh kenapa hidup begitu berat.
Dia tidak pernah mengeluh kenapa ikut kehendak Bapa kok begitu susah.
Dia tidak pernah mengeluh kenapa Dia hanya berbuat baik, menyembuhkan orang, menguatkan orang, menolong orang tapi ditolak di mana-mana.

Memang Alkitab mencatat airmata-Nya, tetapi Dia bukan menangisi diri sendiri, melainkan jiwa-jiwa.

Tanpa Yesus bersedia meninggalkan zona nyamannya, kita semua tidak akan mendapatkan keselamatan yang kita terima sekarang.

Sekarang, Roh Tuhan tetap menantang kita untuk meninggalkan zona nyaman yang membosankan dan mencekik dalam hidup kita, dan masuk ke dalam kehidupan yang sejati bersama Dia, hidup yang banyak tantangan dan pergumulan tetapi juga penuh dengan kemenangan dan kemuliaan.
Mana yang saudara pilih?
Blog N  Y  A  M  A  N

More News

[center]P  A  N  I  K[/center]
P A N I K
Kalau tidak hati-hati, berbagai berita tentang virus corona ini akan membawa orang kepada kepanikan. Saat ini di beberapa negara, kepanikan sudah mulai terjadi. Di Australia, orang berkelahi di supermarket karena berebut kertas tisu gulung
[center]   S      K[/center]
S & K
Pada jaman corona ini, manusia mencari perlindungan kemana-mana, dari masker, cairan antiseptik sampai ke jahe merah dan kunyit campur kecap manis dan telor asin. Kepanikan manusia menjadi lucu, kalau saja dampaknya tidak tragis. Karena isu virus corona, tisu gulung habis diborong dari toko mana-mana di Australia
[center]M  E  D  S  O  S[/center]
M E D S O S
Memalsukan tas masih bisa dimaklumi, sekalipun bukan dibenarkan. Memalsukan obat patut dikutuki, karena menyangkut hidup mati seseorang. Berita palsu termasuk yang patut diwaspadai pada jaman medsos ini.
Other Information Contact Information comfort  nyaman

CONTACT INFO
Alamat sekertariat: Ruko Wallstreet Blok B no 78, Green Lake City, Cipondoh, Tangerang

021-5500980

021-5500980

Info@gbiputera.org

SOCIAL MEDIA
Switch to Desktop Version
Copyright © 2015 - GBIPutera.org All Rights Reserved
Jasa Pembuatan Website by IKT